Adab-Adab Dalam Musyawarah
Maulana ilyas rah.a berkata “Musyawarah adalah
perkara yang besar.Allah Swt berjanji apabila kalian duduk ber
Musyawarah dan bertawakal kepada Allah Swt ,maka sebelum kalian berdiri
,kalian akan mendapat taufik ke jalan yang lurus.”
Musyawarah
adalah azas dari usaha dakwah ini yang akan menjadi ruh dalam setiap
pengorbanan.pengorbanan tanpa Musyawarah akan sia-sia.tanpa Musyawarah
maka ijtima “iyyat kerja akan hilang dan pertolongan Allah Swt.Akan
menjauh,karena nusralullah akan datang melalui kebersamaan umat ini.
Musyawarah adalah
pengganti turunyya wahyu yang tidak akan turun lagi ,usaha ini tidak
mengharap bantuan dari dunia tetepi semata-mata hanya pertolongan dari
Allah Swt.Dengan Musyawarah kesatuan hati akan terwujud dan akan
meningkatkan pikir.
Ijima
iyyat bukan berkumpulnya sekelompok orang,tetapi adanya kesatuan
hati,pikir,dan gerak sebagai mana dalam shalat berjamaah.ketika shalat
seluruh jamaah satu hati (tawajuh),satu pikir (khusyu) dan satu gerak
dan ini akan terwujud jika memiliki sipat itsar (mengutamakan orang lain
daripada diri sendiri) dan tawadhu (merasa orng lain lebih baik
daripada diri sendiri).
Maulana Inamul rah a berkata :
- Musyawarah adalah berkumpul ,berpikir dan mentaaati keputusan.seluruh anbiya a.s biasa duduk dan berpikir.Rasullullah Saw masuk ke gua hira duduk berpikir dan menerima wahyu.dimana ada kerisauan disitu ada petunjuk Allah Swt.
- Karena seekor ayam mau mujahadah duduk mengerami telurnya maka telurnya pun mendapat ruh dan hidup sehingga jika kita mau duduk dalam Musyawarah maka Allah Swt akan bukakan jalan pemecahan.
- Sebelum waktu Musyawarah diadakan para ahli musyawarah banyak berdoa dan menangis agar Allah Swt memberikan keputusan terbaik dan tetap tawajjuh dalam Musyawarah.apabila di dalam Musyawarah terjadi kerusakan ini maka keruakan ini akan akan wujud ke seluruh alam.
- Kerja ini adalah kerja Nabi Rasullullah Saw tidak bekerja sendirian tetapi bekerjasama dengan para sahabat r.a sehingga mereka semua mendapat tarbiyah dari Allah Swt maka betulkan niat hanya mencari keridhaanNya agar Allah Swt memberi tarbiyah yang sama.
- sasaran Musyawarah adalah bagaimana agar setiap usulan dengan mudah dan senang hati diterima oleh Musyawirin.setiap usul dan keputusan harus jelas terbentang di hadapan seluruh ahli Musyawarah agar tidak terjadi perpecahan dan selama hal itu merupakan yang terbaik untuk umat.
- Tidak menyimpan prasangka dalam Musyawarah , seluruhnya harus di bentangkan dan di ajukan. Bila banyak usulan yang muncul berarti pikir jamaah bertambah.
- Setan selalu berusaha menggoda manusia begitu pun dalam Musyawarah.Setan selalu menggoda untuk memberi usul dengan paksa.Setan brusaha agar kita memandang remeh usulan yang lain dan berusaha agar kita tidak ikhlas menerima keputusan Musyawarah.
- Adapun usul yang muncul harus di tanggapi dengan hati lapang, bila tidak akan demikian orang tidak akan menganggap penting duduk dalam Musyawarah.
- Tidak memotong , meremehkan dan menertawakan usul orang lain.Rasullullah Saw berkata kepada Abu Bakar r.a”anggaplah diri kita hina pada setiap mengajukan usul seseorang jangan membicarakan keburukan susul seseorang di belakangnya.bertambah takutlah kepada Allah.bila usul di terima sebaliknya apabila usul tidak diterima bolleh merasa lega”.perbanyaklah bersyukur sepanjang Musyawarah jangan ada maksud yang lain ketika memberikan usul. Kemukakan lah usul semata-mata untuk kepentingan dien.maka Allah Swt akan menjadikan Musyawarah sebagai asbab tarbiyah bagi diri kita sendiri.
- Berpikirlah dengan sungguh –sungguh cari kecocokan antara tugas dan pelaksanaanya.jangan sampai orang diberi tugas merasa terbebani. Berikan usul yang terbaik,singkat,jelas dan mampu di amalkan.
ADAB – ADAB DALAM MUSYAWARAH
- Musyawarah di pimpin oleh seorang amir , sebaiknya amir shaf.sebelum musyawarah ,hendaknya amir mengosongkan hati dan pikirannya dadari rencana yang mungkin akan di putuskan dalam musyawarah.
- Musyawarah diawali dengan Basmalah , Hamdalah , Hendaknya masing – masing berdoa : “allahumma alhimna mara sida umurina wa adidna ming syururi angfusina wa ming syayiati a maalina”. Artinya : “ Ya Allah berilah kami petunjuk ( ilham ) apa yang menjadi urusan kami dan kami berlindung dari kejahatan diri kami dan keburukan perbuatan orang lain”.
- Zihin singkat untuk membentuk pikir para musyawirin tentang arti , maksud dan tujuan musyawarah.Timbulnya Jazbah pada setiap ahli musyawarah sehingga tidak ada yang merasa di perintah.
- Musyawirin menyampaikan Kargozari ( Laporan kegiatan program yang telah di lakukan ).
- Amir musyawarah meminta usul – usul mulai dari sebelah kanan ke sebelah kiri .Mengajukan usul usul yang terbaik dan setelah usul disampaikan , anggaplah usul orang lain yang terbaik.
- Apabila usul kita di terima segera ber istigfar , sebab mungkin saja usul itu mendatangkan mudharat bagi orang lain ,sebaliknya jika usulan kita di tolak maka ucapkan Alhamdulillah.
- Tidak memotong pembicaraan ( interupsi ),tunggulah orang lain selesai bicara dan tidak boleh menguatkan pendapat orang lain.
- Keputusan bukanlah pada suara yang terbanyak. Kebenaran hanya pada Allah dan Rasul-Nya.hendaknya keputusan sesuai dengan laporan ( kargozari ) atau data yang ada.
- Tidak mengajkan diri sendiri dalam suatu tugas , kecuali tugas Khidmat dan Mutakallim.
- Apabila keputusan telah di tetapkan ,maka ini adalah suatu amanah dari Allah SWT dan siap melaksanakannya ( sami”na wa athana ). Menerima keputusan musyawarah sebagai hadiah bukan sebagai beban.
- Apabila dari hasil musyawarah terjadi hal yang tidak diinginkan maka janganlah berandai – andai.hal ini akan menimbulkan peluang syetan untuk memecah hati kita.
- Perbedaan pendapat dalam musyawarah adalah rahmat tetapi beda pendapat di luar musyawarah adalah Laknat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar